Ada begitu banyak kata “Menghajar” dalam Alkitab. “Menghajar” seringkali disalahartikan sebagai tindakan memukul atau menghukum secara fisik.
Namun, makna sebenarnya jauh lebih luas dan bernuansa.
Dalam konteks mendisiplinkan, “menghajar” lebih tepat diterjemahkan sebagai “mendidik”, “melatih”, “menegur”, atau “mengarahkan”.
Beberapa ayat Alkitab membahas tentang disiplin anak, seperti Amsal 13:24, “Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.”
Amsal 22:15, “Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.”
Ibrani 12:6 juga menegaskan, “Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”
Kata “menghajar” dalam bahasa Ibrani (yâsar) dan Yunani (paideuo) memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar memukul. Maknanya lebih condong pada proses pembinaan karakter dan pertumbuhan anak atau pengikut Kristus.
Adapun pendisiplinan Alkitab ini bertujuan untuk:
Yesus mengajarkan disiplin karena Dia ingin pengikut-Nya bertumbuh menjadi orang yang bermoral dan berbudi pekerti luhur. Disiplin yang tepat membantu kita untuk:
#1 Menjadi Pengikut yang Setia
Satu dari banyak alasan mengapa Yesus mengajarkan disiplin adalah untuk membentuk pengikut yang setia. Yesus ingin agar para pengikut-Nya tidak hanya beriman, tetapi juga hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Disiplin adalah kunci untuk membangun komitmen yang kuat dan konsisten terhadap jalan yang Dia ajarkan. Dalam keseharian, disiplin membantu seseorang untuk tetap teguh dalam iman, bahkan di tengah godaan dan cobaan.
#2 Membangun Karakter yang Sesuai Teladan Yesus
Disiplin membantu dalam pembentukan karakter yang sesuai dengan teladan Yesus.
Keteladanan Yesus dalam hidup-Nya sendiri menunjukkan pentingnya kesabaran, kasih, dan penguasaan diri. Dengan menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, para pengikut-Nya dapat mengembangkan karakter yang mirip dengan-Nya.
#3 Memperkuat Iman
Disiplin juga berperan dalam memperkuat iman. Ketika seseorang mampu menjalani hidup dengan konsistensi dan ketekunan, imannya pun semakin bertumbuh.
Yesus mengajarkan bahwa melalui disiplin, kita dapat menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan dengan keyakinan yang teguh bahwa Allah senantiasa menyertainya.
#4 Menyiapkan untuk Pelayanan
Pada tingkat yang lebih praktis, disiplin mempersiapkan para pengikut Yesus untuk melayani Allah dan sesama dengan penuh dedikasi. Hanya melalui disiplin yang konsisten seseorang dapat mengasah keterampilan dan bakatnya untuk menjadi alat yang lebih efektif dalam pelayanan.
Persiapan yang matang dan keberanian yang didapat dari disiplin memungkinkan seseorang untuk mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam pelayanan mereka.
Kata “menghajar” dalam Alkitab tidak berarti memukul secara fisik. Disiplin Alkitab adalah proses yang penuh kasih untuk mendidik, mengarahkan, dan menumbuhkan karakter.
Sumber : jawaban.com